Seorang anggota tim pemenangan DAMAI (Baharuddin-Malik) dalam suksesi Bupati Muna 2010-2015 juni lalu, melakukan tindak pidana (baca disini) pemukulan terhadap Sekda Muna, Drs La Ora . Pelaku yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban ditengarai merasa kecewa karena tidak tercover dalam penjaringan CPNSD yang dilaksanakan baru baru ini.
Apa sebenarnya yang terjadi sehingga terjadi pemukulan terhadap pejabat tersebut .Kalau hanya sekedar kecewa karena tidak lulus dalam penyaringan CPNSD maka tidak selayaknya bertindak demikian, jangan hanya karena jadi Tim pemenangan Bupati sehingga dengan seenaknya di angkat menjadi PNS ,ataukah ada skenario lain ?
Andaikata dari 2317 pendaftar CPNSD Muna tahun ini semuanya adalah Tim Pemenangan Bupati terpilih" lantas tidak terjaring " coba bayangkan apa yang akan mereka rasakan . Sementara yang tercover hanya 212 orang, karena kuotanya memang terbatas sampai sejumlah itu.
Kalau memang pejabat tersebut pernah menjanjikan kelulusan pun masih tidak wajar sampai melakukan pemukulan atau anarkis karena mekasimenya itu ada. Sebagai pengajaran kepada semua jangan berharap lebih banyak kalau memang tidak pantas. Dan jangan terlalu mendewa dewakan pejabat atau keluarga jika kita tidak memiliki kapabilitas karena mereka tidak bisa menolong menjadikan kita seorang pegawai di zaman seperti sekarang ini.
Sementara itu Bupati Muna, LM Baharuddin menyarankan kepada Sekda Muna, Drs La Ora untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Dari kejadian ini bisa menjadi pengajaran agar sebaiknya dalam situasi panas sebaiknya seorang pejabat di sediakan body guard agar menghindari hal-hal yang tidak di inginkan,barangkali masih banyak kaki tangan yang boleh dijadikan bodyguard. Jika kurang silahkan lakukan perekrutan.
Pertanyaanya ....Mengapa orang itu berani memukul Sekda ? !! coba jawab