Kamis, 28 Oktober 2010

Pasang Meteran harga 8 jutaan, Listrik di Desa Labone Mati 2x sehari

Kebijakan PLN tentang kanaikan Tarif Dasar Listrik beberapa bulan lalu, mendapat sambutan hangat di kalangan DPR Pusat. Pihak PLN berjanji bahwa dengan kenaikan ini, secara instan pemadaman bergilir sebagaimana yang terjadi di berbagai tempat di seluruh Indonesia pada waktu-waktu sebelumnya, tidak akan terjadi lagi. Atas dasar itulah maka DPR Pusat mengamini kenaikan TDL dengan berbagai persyaratan, dan sejak 1 Juli 2010 tarif baru tersebut telah diberlakukan.

Harapan masyarakat dari berbagai kalangan, bahwa terhitung sejak tanggal 1 juli tersebut, Listrik di rumah mereka, di tempat usaha, dan tempat-tampat lain yang menggunakan penerangan listrik, listrik akan jalan 1 x 24 jam dalam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Sayangnya harapan itu sangat jauh.

Di tengah exixtensi Pemasok listrik terbesar di negeri ini dalam kondisi seperti ini, tanggal 27 Oktober 2010 merayakan ulang tahunnya yang ke-65. Imbas dari ulang tahun itu, adalah tercetusnya gerakan "Sehari sejuta sambungan". Di Sulawesi Tenggara terdapat 4500 Pelanggan yang terlayani listrik.

Sambungan sebanyak 4500 itu tersebar di daerah-daerah tingkat kecamatan di seluruh sulawesi tenggara, tidak terkecuali kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Salah satu pelanggan yang menerima pemasangan meteran baru (enggan disebutkan namanya), mengakui bahwa sambungan baru ini dilakukan karena ada gerakan sehari sejuta sambungan. Biaya pemasanganpun terbilang murah hanya 8,5 juta rupiah. Dengan gerakan Sehari sejuta sambungan, diperkirakan pihak PLN Sulawesi tenggara dapat mengantongi biaya pemasangan baru, paling tidak sekitar 4500 x Rp8.000.000 = Rp 36.000.000.000. Nilai yang cukup signifikan untuk biaya operasional dan penambahan 10 unit mesin baru.

Bertambahnya Sambungan kepada pelanggan, jelas-jelas akan mengakibatkan bertambahnya beban pada pusat-pusat pembangkit listrik di suatu daerah, dan akan berimplikasi pada mesin-mesin pembangkit yang dimiliki PLN menjadi tidak mampu menyupply pasokan listrik.

Pada kenyataanya, setelah penambahan meteran baru pada beberapa titik di kabupaten Muna, secara tidak terduga, penerangan di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Padam. Beberapa jam di waktu siang. Kemudian nyala lagi. Alhamdulillah.... menyala. Anehnya, listrik padam kembali pada malam hari diperkirakan mulai sekitar jam 9 malam WITA sampai sekitar jam 2 malam.

Kejadian ini memperlihatkan bahwa PLN sangat tidak konsisten dengan komitment awal di hadapan sidang DPR RI tentang kenaikan TDL.

PLN sudah harus berupaya untuk mencari solusi dengan mengembangkan energi lain yang bisa menghasilkan listrik.

Pasang Meteran harga 8 jutaan, Listrik di Desa Labone Mati 2x sehari Rating: 4.5 Diposkan Oleh: maya-ku